Bentuk Molekul

 Molekul kan kecil, bentuknya gimana ya?

    Suatu molekul terbentuk dari atom-atom yang berikatan. Susunan/formasi yang terbentuk dari kedudukan atom-atom dalam suatu molekul disebut dengan bentuk molekul. Bentuk molekul dipengaruhi oleh gaya tolak menolak antara pasangan elektron, suatu bentuk molekul dapat kita tentukan dengan menggunakan Teori Domain Elektron. Domain elektron menunjukkan jumlah pasangan elektron yang ada pada atom pusat.

    Suatu molekul terbentuk dari atom-atom yang saling berikatan. Pasangan elektron yang digunakan secara bersama disebut dengan Pasangan Elektron Ikatan (PEI), sedangkan pasangan elektron yang tidak digunakan untuk berikatan disebut dengan Pasangan Elektron Bebas (PEB). Perhatikan gambar berikut.

    Bentuk molekul berdasarkan Teori Domain Elektron dibagi berdasarkan banyaknya jumlah pasangan elektron pada atom pusat (Domain). Penjelasan masing-masing bentuk molekul akan diuraikan pada tabel-tabel di bawah ini.

DOMAIN 2 (PEI + PEB = 2)

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 2 dan PEB 0 akan memiliki bentuk molekul linear. Bentuk linear ini dapat terjadi karena kekuatan tolak menolak antara kedua PEI itu sama sehingga sudut yang terbentuk adalah sudut 180⁰.

Linear

PEI = 2

PEB = 0

Tipe = AX2

Contoh = BeCl2


DOMAIN 3 (PEI + PEB = 3)

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 3 dan PEB 0 akan memiliki bentuk molekul trigonal planar. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolak menolak antara ketiga PEI itu sama sehingga membentuk sudut 120⁰.

Trigonal Planar

PEI = 3

PEB = 0

Tipe = AX3

Contoh = BCl3

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 2 dan PEB 1 akan memiliki bentuk molekul Bengkok (Bentuk V). Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk struktur Bengkok dengan sudut 120⁰.

Bengkok

PEI = 2

PEB = 1

Tipe = AX2E

Contoh = SO2

DOMAIN 4 (PEI + PEB = 4)

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 4 dan PEB 0 akan memiliki bentuk molekul Tetrahedral. Bentuk ini dapat terjadi karena setiap PEI akan saling tolak menolak dengan kekuatan tolakan yang sama, sehingga tersusunlah atom-atom pembentuknya menjadi bentuk tetrahedral.

Tetrahedral

PEI = 4

PEB = 0

Tipe = AX4

Contoh = CH4

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 3 dan PEB 1 akan memiliki bentuk molekul Trigonal Piramida. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk Trigonal Piramida.

Trigonal Piramida

PEI = 3

PEB = 1

Tipe = AX3E

Contoh = NH3

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 2 dan PEB 2 akan memiliki bentuk molekul Planar V. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari kedua PEB lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga kedua PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk Bengkok (104,5⁰)

Bengkok

PEI = 2

PEB = 2

Tipe = AX2E2

Contoh = H2O

DOMAIN 5 (PEI + PEB = 5)

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 5 dan PEB 0 akan memiliki bentuk molekul Trigonal Bipiramida. Bentuk ini dapat terjadi karena setiap PEI akan saling tolak menolak dengan kekuatan tolakan yang sama, sehingga tersusunlah atom-atom pembentuknya menjadi bentuk trigonal bipiramida.

Trigonal Bipiramida

Image illustrative de l’article Géométrie moléculaire bipyramidale trigonale

PEI = 5

PEB = 0

Tipe = AX5

Contoh = PCl5

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 4 dan PEB 1 akan memiliki bentuk molekul Jungkat-jungkit (Seesaw). Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk jungkat jungkit (seesaw).

Jungkat-jungkit (Seesaw)/Tetrahedral terdistorsi

PEI = 4

PEB = 1

Tipe = AX4E

Contoh = SF4

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 3 dan PEB 2 akan memiliki bentuk molekul Bentuk T. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari kedua PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga kedua PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk bentuk T.

Bentuk T

PEI = 3

PEB = 2

Tipe = AX3E2

Contoh = ClF3

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 2 dan PEB 3 akan memiliki bentuk molekul Linier. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari ketiga PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga ketiga PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk Linear.

Linear

PEI = 2

PEB = 3

Tipe = AX2E3

Contoh = XeF2

DOMAIN 6 (PEI + PEB = 6)

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 6 dan PEB 0 akan memiliki bentuk molekul Oktahedral. Bentuk ini dapat terjadi karena setiap PEI akan saling tolak menolak dengan kekuatan tolakan yang sama, sehingga tersusunlah atom-atom pembentuknya menjadi bentuk Oktahedral.

Oktahedral

molekul oktahedral

PEI = 6

PEB = 0

Tipe = AX6

Contoh = SF6

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 5 dan PEB 1 akan memiliki bentuk molekul Tetragonal Piramida. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk Tetragonal Piramida.

Tetragonal Piramida

Image illustrative de l’article Géométrie moléculaire pyramidale à base carrée

PEI = 5

PEB = 1

Tipe = AX5E

Contoh = IF5

Suatu molekul yang memiliki jumlah PEI 4 dan PEB 2 akan memiliki bentuk molekul Segi empat datar. Bentuk ini dapat terjadi karena kekuatan tolakan dari kedua PEB itu lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tolakan PEI. Sehingga kedua PEB akan mendorong masing-masing PEI menjauhi PEB dan membentuk Segi empat datar.

Segi empat datar

Image illustrative de l’article Géométrie moléculaire plane carrée

PEI = 4

PEB = 2

Tipe = AX4E2

Contoh = XeF4


    Untuk memperdalam pemahaman mengenai ikatan logam, silakan kalian tonton video berikut!



    Jadi itulah pembahasan mengenai bentuk molekul. Semoga bermanfaat, terima kasih :D.